Pejuang Aspirasi dari Gowa
Zulkifli Alimuddin Tiro, seorang politisi berprestasi dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, merupakan figur inspiratif yang dikenal karena dedikasinya terhadap masyarakat dan pengabdiannya dalam dunia politik. Sebagai Wakil Ketua DPRD Gowa periode 2019–2024, Zulkifli menggunakan latar belakang pendidikannya sebagai seorang magister kesejahteraan sosial untuk menciptakan perubahan di daerahnya.
Kesuksesannya ini merupakan hasil dari perjuangan panjang yang ia lalui sejak masa kecil hingga meniti karier di panggung politik. Perjalanan hidupnya sarat akan nilai-nilai perjuangan, kerja keras, dan pengabdian yang memberikan pelajaran berharga bagi siapa saja.
Zulkifli lahir di Kecamatan Bontonompo, sebuah daerah agraris di Kabupaten Gowa. Latar belakang keluarganya yang sederhana mengajarkannya arti pentingnya kerja keras dan pendidikan. Ayahnya seorang petani, sementara ibunya membantu menjaga rumah tangga sekaligus menjalankan usaha kecil-kecilan untuk menopang kebutuhan keluarga.
Sejak kecil, Zulkifli dikenal sebagai anak yang tekun dan penuh rasa ingin tahu. Ia mengenyam pendidikan dasar di SDN Centre Rampokaleleng Bontonompo, di mana ia sering kali menjadi salah satu siswa terbaik di kelasnya. “Saya ingat guru-guru saya sering memberi pujian atas semangat belajar saya. Itu memotivasi saya untuk terus maju,” kenangnya.
Namun, perjalanan pendidikannya bukan tanpa hambatan. Akses pendidikan di daerah tersebut masih terbatas, sehingga ia harus menempuh perjalanan jauh ke sekolah setiap hari. Meski demikian, Zulkifli tidak pernah mengeluh. Ia menganggap setiap langkah yang ia ambil menuju sekolah adalah bagian dari usahanya meraih mimpi.
Setelah lulus dari sekolah dasar, Zulkifli melanjutkan pendidikan di Pesantren Modern Tarbiah Takalar. Masa-masa ini menjadi titik penting dalam pembentukan karakter Zulkifli. Kehidupan di pesantren yang disiplin mengajarkannya nilai-nilai kesederhanaan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga tempat saya memahami makna kehidupan. Saya diajarkan untuk selalu peduli pada orang lain dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan,” ujar Zulkifli.
Pada tingkat pendidikan menengah atas, Zulkifli memilih melanjutkan studinya di DDI AD Mangkoso Kabupaten Barru. Sekolah ini terkenal dengan tradisi akademik dan religius yang kuat. Selama di sana, ia mulai menunjukkan minat yang lebih besar terhadap isu-isu sosial, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Setelah lulus SMA, Zulkifli melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung pada tahun 2010. Kampus ini menjadi tempat di mana ia mendalami ilmu tentang kebijakan sosial, pengelolaan komunitas, dan pemberdayaan masyarakat.
“STKS Bandung membuka mata saya tentang pentingnya peran seorang pekerja sosial dalam membantu masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di kampus yang sama dan meraih gelar magister pada tahun 2018. Dengan gelar ini, Zulkifli merasa semakin siap untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Gowa.
Selama masa kuliah, Zulkifli aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Pada tahun 2012, ia terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Bidang Keagamaan di STKS Bandung. Dalam perannya ini, ia mengorganisasi berbagai kegiatan keagamaan sekaligus mempererat hubungan antar-mahasiswa dari berbagai latar belakang.
Salah satu program yang ia inisiasi adalah dialog lintas agama di kampus. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman dan toleransi di antara mahasiswa. “Saya belajar bahwa kepemimpinan bukan hanya soal memberi arahan, tetapi juga mendengarkan dan memahami kebutuhan orang lain,” kata Zulkifli.
Pengalaman ini menjadi bekal penting ketika ia terjun ke dunia politik. Ia telah terbiasa mengelola tim, mengambil keputusan, dan menghadapi berbagai tantangan dengan kepala dingin.
Setelah menyelesaikan pendidikan pascasarjana pada tahun 2018, Zulkifli memutuskan untuk kembali ke Kabupaten Gowa. Ia merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi nyata bagi kampung halamannya. “Ada banyak masalah sosial yang saya lihat di Gowa, mulai dari kemiskinan hingga akses pendidikan. Saya ingin menjadi bagian dari solusi,” ungkapnya.
Langkah pertamanya adalah bergabung dengan Partai Demokrat, yang memiliki visi untuk memperjuangkan hak-hak rakyat kecil. Ia kemudian mencalonkan diri sebagai anggota DPRD untuk Daerah Pemilihan (Dapil) V Gowa, yang meliputi Kecamatan Bontonompo dan Bontonompo Selatan.
Kampanyenya fokus pada isu-isu kesejahteraan sosial, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur. Zulkifli tidak hanya berbicara, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk mendengar keluhan masyarakat. Dalam Pemilu 2019, ia berhasil meraih 4.272 suara, jumlah yang cukup untuk mengamankan satu kursi di DPRD Kabupaten Gowa.
“Dukungan masyarakat adalah amanah besar yang harus saya jaga. Saya tidak ingin mengecewakan mereka,” ujar Zulkifli.
Saat berkampanye, Zulkifli dikenal sebagai sosok yang merakyat. Ia tidak segan-segan berjalan kaki untuk mencapai desa-desa terpencil yang sulit dijangkau. Salah satu cerita menarik terjadi di sebuah desa kecil di Kecamatan Bontonompo Selatan.
Di desa tersebut, ia bertemu dengan seorang petani tua yang mengeluh tentang buruknya kondisi jalan menuju ladang. “Kami merasa seperti warga kelas dua. Jalan yang rusak membuat kami sulit menjual hasil panen,” kata sang petani.
Mendengar keluhan ini, Zulkifli berjanji untuk memperjuangkan perbaikan jalan desa jika terpilih. Setelah ia dilantik sebagai anggota DPRD, janji tersebut segera diwujudkan. Jalan yang dulu rusak kini telah diperbaiki, sehingga mempermudah akses bagi para petani.
“Bagi saya, politik adalah tentang menepati janji dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tegas Zulkifli.
Sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gowa periode 2019–2024, Zulkifli memegang peran penting dalam merumuskan kebijakan daerah. Fokus utamanya adalah pada bidang kesejahteraan sosial, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur.
Selama menjabat, ia menggagas berbagai program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Salah satu inisiatifnya adalah memperjuangkan anggaran untuk beasiswa pelajar dari keluarga kurang mampu. “Pendidikan adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan. Saya ingin anak-anak di Gowa memiliki kesempatan yang sama untuk sukses,” ujarnya.
Selain itu, ia juga terlibat aktif dalam pengawasan program kesehatan gratis, yang menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah. Dalam setiap sidang, Zulkifli dikenal sebagai anggota dewan yang vokal dan kritis, tetapi selalu memberikan solusi yang konstruktif.
“Bagi saya, kritik itu penting, tetapi harus disertai dengan solusi. Itulah esensi dari demokrasi yang sehat,” katanya.
Di balik kesibukannya sebagai politisi, Zulkifli adalah sosok yang sangat dekat dengan keluarganya. Ia menikah dengan seorang wanita asal Gowa dan dikaruniai dua anak. Dalam kesehariannya, ia selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga, meskipun jadwalnya sangat padat.
“Keluarga adalah sumber energi dan inspirasi saya. Mereka yang membuat saya terus semangat untuk bekerja demi masyarakat,” ungkapnya.
Zulkifli Alimuddin Tiro adalah bukti nyata bahwa pendidikan, kerja keras, dan semangat pengabdian dapat membawa seseorang menuju kesuksesan. Dari seorang anak desa di Bontonompo, ia berhasil menjadi salah satu tokoh penting dalam politik Kabupaten Gowa.
Komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat dan dedikasinya dalam melayani rakyat adalah warisan yang akan terus dikenang. Bagi Zulkifli, politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi tentang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. “Saya ingin masyarakat Gowa bangga dengan wakilnya, dan saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik,” tutupnya.
Penulis: Karmila
Komentar
Posting Komentar